Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

IJIN DARI YANG KUASA

Tanpa ijin dari Mu Tuhan tak mungkin tewujud semua harapan ku. Terasa bahagia bila ada bersama mu tak tau kenapa senyum itu yang pernah pudar dan pernah hilang dari wajah ku ini kini kembali bersama dia. Tak terasa waktu itu lama dan baru ku sadari tak mungkin ku bagi cinta ini dengan yang lain. Walau beberapa kali ku coba berada dilain hati. Tapi kini ku sadar kau yang terindah yang pernah menghadirkan senyum ini walau dalam keadaan sesulit apapun. Walau pernah kau buat ku meneteskan air mata ini. Tapiku tahu yang kau lakukan itu semua ada alasan yang pasti. Walau kehidupan itu menentang tapi tak tanggung-tanggung kau menentangnya. Kebahagian demi kebahagian yang kau buat untuk ku tak ku sadar cinta itu hadir dan buat ku nyaman bersama mu.Ku ingin kebahagian dan senyum ini abadi selamanya di hidupku tak mau ada kata perpisahan itu lagi dan saling benci di antara kau dan aku. Tak mampu ku berkata banyak lagi karena keinginan ku harus di ACC oleh yang kuasa, ku hanya bisa memohon kalau

GAMBAR PEMANDANGAN DI PELABUHAN WESIMAR SORONG SELATAN

Gambar

SEBUAH KEPUTUSAN

Kebersamaan yang baru saja ku lalui bersama mu hilang begitu saja. Padahal baru saja ku rasakan bahagia itu karena gelar Sarjana itu kau raih dengan jeri paya mu itu. Ku sedih saat itu melihat kau terbaring tak berdaya dan tak ada satu kata maupun senyum yang pernah ku lihat dari wajah mu itu. Kini penyesalan itu datang menghantui ku karena ku gagal menjadi sosok seorang kakak bagi mu. Begitu banyak masalah yang kau tanggung tak pernah sedikit pun kau bagikan untuk ku. Kebersamaan itu cuma sementara adik ku, keputusan mu yang tak ada kompromi lagi kau memutuskan sendriri untuk mengakhiri hidup mu yang masih begitu mudah itu secepat yang tak pernah ku bayangkan. Adik ku sayang rasa sakit hati kakak karena tidak pernah ada dan pahami kondisi masalah yang kamu hadapi saat itu. Saat ini kakak cuma bisa berdoa semoga keputusan yang kau ambil itu sudah benar, dan semoga Tuhan menerima mu di sisi-Nya yang Kudus. K'Mey sayang Olan

HARI-HARI KU

Kekerasan yang ku alami waktu kecil dulu masih membekas di benak ku sampai saat ini. Tak mampu tuk menghindari semua ini,aku lelah dengan keadaan ku saat ini. Cuma ada satu jalan yang bisa bawa ku keluar dari masalah ini,yaitu pergi sejauh mungkin dari rumah ini. Tapi aku harus kemana? kalau aku menetap di rumah sini berarti setiap hari ada tangisan yang keluar dari adik-adik ku ini. Ini semua karena pelampiasan emosi ku kalau ku ingat masah kecil ku yang sering di cambuk dengan rotan dari ayah dan ibu ku. Sampai-sampai aku tak di beri makan,dan yang lebih kejam sebuah celana yang baru di beli sama ibu ku dan baru saja aku pakai dan hari itu juga di sobek sama ayah ku di badan ku. Itu cuma alasan mengapa ku tak tidur siang lalu main. Aku sempat kesal dan bertanya dalam hati ku apa aku ini bukan anak mereka sampai begitu kejam perlakuan mereka. Saat ku dewasa ku sadar tidak seharusnya didikan yang begitu kejam itu di berikan untuk aku di saat umur masih terbilang anak-anak. Tapi apa mau

Berani Berbuat Berani Bertanggung Jawab

Berawal dari minuman yang beralkohol maka permusuhan di antara kami terjadi begitu saja tanpa ada rencana apa pun.Kehidupan yang salah di artikan oleh kita akhirnya menimbulkan permusuhan di antara kami orang papua. Cuma karena kesalah pahaman sampai kita saling baku bunu. Ini kebiasaan yang salah yang sering terjadi bagi kami orang papua. Hari itu terjadi pertengkaran hebat sampai saling tusuk. Kenyataan itu tak di pungkiri lagi dengan secepat pula aparat keamanan menangkap dan memenjarakan yang melakukan tindak kejahatan itu. Tapi sayang tak tau kenapa dia bisa keluar dari jeruji besi itu. Dan sampai saat ini tak tau dimana dia berada. Apa yang harus kita perbuat sebagai keluarga,teman,maupun rakyat yang turut di timpah masalah ini. Karena keluarga korban menuntut keadilan atas anaknya. Apa mau di kata di tempat saya berada ini adalah tempat dimana ada kebiasan rakyat yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan "RACUN".Racun ini berupa sebuah bubuk yang akan di tabur pada

KENYATAAN UNIK DI BRI TEMINABUAN

Tak ku sangka melihat kenyataan hidup di tanah ku sendiri. Aku di abaikan aku di anggap seperti sesosok boneka yang tak punya perasaan. Ku sedih melihat kenyataan ini,semua ini salah siapa,dan mengapa sampai terjadi?. Siang itu ku sadar bahwa kami benar-benar di abaikan bukan dari hal-hal yang besar saja tapi hal-hal kecil juga kami di abaikan. Antrian yang begitu panjang siang itu di Bank BRI Teminabuan. Tapi yang kulihat sekian banyak orang yang antri panjang menuju loket. Tapi di lain itu ada beberapa orang yang datang langsung menuju loket dan tidak masuk dalam antrian itu. Aku bingun apakah ini Bank milik suku Bugis Makasar atau kah milik Rakyat bersama dan semua memilki hak untuk menikmati setiap layanan yang di berikan oleh Bank ini.Dalam hati ku bertanya apakah kejadian seperti ini hanya terjadi di Kabupaten Sorong Selatan saja atau di seluruh tanah Papua?. Saat aku sempat kesal melihat kenytaan itu, dalam hati ku bertanya apakah semua ini dapat ter atasi dengan segera ataukah